“ Pernah kah Anda
melihat bayi sakti yang berubah menjadi raksasa dan raksasa itu dengan
kesaktiannya berubah menjadi tongkat emas”
Tentu saja belum pernah kan? Karena cerita ini hanya imajener belaka.
Namun, setidaknya cerita ini bisa
menjadi insfirasi bagi anda setelah membaca tulisan di bawah ini”
Pesantren Riyadlu
As-Salihin, didirikan sejak tahun 1980
oleh KH. Drs. I. Solihin, MSi.
Pesantren ini baru diaktanotariskan tahun 2000. Letaknya, di Kampung Cihaur,
Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Bukan, pesantren
besar memang. Namun setidaknya di
pesantren yang letaknya sekitar 2 Km dari Singaparna yang merupakan Ibu Kota
Kab. Tasikmalaya ini, pernah membidani kelahiran sang juara resensi kitab
kuning tingkat nasional.
Ibarat bayi ajaib yang
berubah wujud menjadi raksasa, Kecil
namun kehadirannya membuat siapa pun penasaran sebesar apa sih ini. “ Sebuah
resensi Kitab Kuning, Diktum-diktum Smart Yurispudensi Islam Klassik Karya Abu
Suja ” pernah menjadi kenangan tersendiri. Sebuah peristiwa yang harus
disyukuri dan kontradiksi dengan rasa takabur, pesantren kecil ini pernah membuat imajenasi orang seakan- akan bagaikan
“raksasa.”
Santri yang mukim di
pesantren ini menerima pelajaran dari para ustadz, merupakan lulusan pendidikan
formal yang rata-rata lulusan S1 dan S2 dan tentunya pernah juga menimba ilmu
di sejumlah pondok pesantren. Dengan didukung suasana yang tenang, dikelilingi
kolam ikan yang airnya jarang surut. Santri akan mempelajari kitab kuning
klasik, bahasa arab dan Inggris serta ilmu-ilmu pertanian dan peternakan.
Begitupun yang berminat
mempelajari ilmu jurnalistik dan teknik penulisan karya ilmiah popular santri
bisa dibimbing langsung oleh praktis pers yang berpengalaman pernah
bertahun-tahun menjadi redaktur di media harian yang cukup ternama di group
Jawa Pos.
Pada perkembangan
berikutnya, tidak hanya turut bertanggungjawab melahirkan para alumni yang
berakhlak baik, sejumlah kejuaran qiratul kutub menjadi kegaiatan yang paling
dicintai untuk diikuti, berbagai kejuaran tingkat kabupaten, provinsi hingga
nasional menorah sejarah manis untuk dikenang hingga generasi yang akan datang.
Di pesantren ini juga,
puluhan kitab-kitab kuning telah diterbitkan, tercatat sekitar 84 judul
terjemahan kitab kuning yang sudah dicetak, tentunya akan mempermudah santri
lebih cepat dalam mendalami agama mulia itu.
Pesatnya perkembangan
dunia pendidikan, serasa penting Ponpes Riyadlu As-Shalihin tidak hanya
bergulat di pendidikan non formal saja, kini pesantren ini telah memulai
langkah barunya dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Cintaraja (MIS
TERCINTA) yang berlokasi di Kampung Gandrung, Desa Cintaraja, Kec. Singaparana,
Kab. Tasikmalaya. Dan, sedang bercita-cita untuk merintis berdirinya jenjang
sekolah yang lebih tinggi.
Lembaga ini, sebagai
cikal bakal berdirinya lembaga pendidikan formal Riyadlu As-Shalihin yang
dipimpin oleh Ustdzh Wiwin Nurkamelia, SAg yang namanya pernah tercatat sebagai
juara resensi kitab kuning tingkat nasional bulan Januari tahun 1999. (***)
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...